Do’a selesai membaca Al-Qur'an / Khatam membaca Al-Qur'an

Kamis, 23 Desember 2010

Belum Pernah Orang Indonesia Sebangga Ini Karena Sepakbola

Dua minggu belakangan ini kita melihat fenomena yang luar biasa di tanah air. Belum pernah ada dukungan masyarakat yang begitu luar biasa kepada tim sepakbola Indonesia keculai pada Piala AFF Suzuki tahun ini. Kemenangan Indonesia atas Filipina 1-0 pada leg kedua semalam disambut dengan gegap gempita di seluruh tanah air. Masyarakat Indonesia bagaikan tersihir dengan kemenangan itu. Euforia di mana-mana. Tidak hanya dukungan 80.000 penonton di Gelora Bung Karno, tetapi hampir di seluruh tanah air perhatian masyarakat terbetot pada televisi yang menyiarkan langsung pertandingan. Jalan-jalan di luar terasa lengang. Acara nonton bareng pun diadakan di mana-mana seperti musim Piala Dunia beberapa bulan yang lalu.
Padahal Indonesia belum menjadi juara, baru mencapai final dan akan melawan Malaysia lagi di final (Ayo Timnas, Ganyang Malaysia, he..he). Tetapi itu saja sudah membuat euforia di mana-mana. Di televisi kita saksikan begitu bangganya para suporter memakai kostum berlambang Garuda dan asesoris yang menggambarkan bendera merah putih. Mereka begitu bersemangat menyanyikan lagu “Garuda di Dadaku” dan lagu “Indonesia Raya”. Kita juga saksikan betapa ribuan orang rela berdesak-desakan mengantre tiket sejak subuh untuk mendapatkan tiket. Belum pernah Gelora Bung Karno sepadat ini dalam pertandingan sepakbola. Belum pernah orang Indonesia sebangga seperti ini terhadap negaranya. Rasa nasionalisme tiba-tiba saja terasa begitu kental.

(Antrian pembeli tiket di GBK, sumber foto dari sini)
Padahal piala AFF itu baru setingkat regional saja, ASEAN, namun euforia itu sudah tidak terbendung lagi. Semula pertandingan sepakbola piala AFF ini dianggap sepi-sepi saja bagi masyarakat. Paling-paling kalah lagi, begitu pikir banyak orang. Sepakbola Indonesia identik dengan pecundang, kekalahan, dan baku hantam antar pemain. Sudah lama sepakbola Indonesia tenggelam di kancah internasional. Tetapi, ketika Indonesia berhasil mengalahkan Malaysia 5-1, mata publik pun mulai terbuka. Apalagi sentimen terhadap Malaysia belum hilang. Perlahan-lahan Timnas mulai mendapat perhatian masyarakat. Satu per satu kemenangan berikutnya pun bersusulan. Timnas mencukur Laos 6-0 (yang mampu menahan Thailand 2-2), dan menaklukkan Thailand 2-1 (salah satu tim terkuat di Asia Tenggara), dan terakhir menang atas Filipina 1-0 di semifinal leg pertama dan leg kedua adalah bukti keperkasaan itu.
Apa yang menyebabkan antusiasme massa begitu besar kepada Timnas Indonesia kali ini? Ada dua sebab. Pertama adalah kerinduan publik di tanah air terhadap kejayaan sepakbola Indonsia. Tahun 30-an dan 60-an Indonesia pernah berjaya di kancah sepakbola Asia, sebelum akhirnya kejayaan itu pudar dan sepakbola Indonesia identik dengan kekalahan, perkelahian antar pemain, pemukulan wasit, kerusahan suporter dan sebagainya. Benar-benar kondisi terpuruk, sejalan dengan kondisi keterpurukan bangsa dalam segala hal. Tetapi kemenangan demi kemenangan Timnas kali ini membangkitkan kembali harapan kejayaan sepakbola Indonesia, dan harapan itu mereka lihat ada pada Timnas yang sedang menuju puncak perstasi. Karena itu, tidaklah heran melihat euforia hari-hari ini di seluruh tanah air.
Sebab kedua, antusiasme dan euforia itu mungkin timbul sebagai hiburan untuk mengobati kemuakan terhadap carut marut kondisi bangsa yang telah menyita perhatian masyarakat dan membuat harga diri bangsa ini jatuh. Mulai dari kasus korupsi para pejabat, kasus suap, kasus Gayus, kasus Century, kasus KS, kasus anggota DPR yang jalan-jalan ke luar negeri, hingga kasus asusila Ariel cs. Semua kasus itu membuat masyarakat jengah, seolah-olah bangsa ini mempunyai segudang masalah yang tidak habis-habisnya. Oleh karena itu, masyarakat merasa terhibur dengan kemenangan demi kemenangan Timnas itu dan dapat melupakan sejenak persoalan yang melilit kehidupan.
Thank Timnas yang telah membangkitkan kembali kecintaan dan kebanggaan sebagai orang Indonesia. Semoga anda menjadi juara AFF tahun ini. Setelah ini, mulailah bermimpi untuk berjaya di tingkat Asia dan mengalahkan raksasa Jepang dan Korea, lalu tingkat dunia. Kemenanganmu tidak lain untuk meningkatkan harga diri bangsa yang telah dilecehkan oleh bangsa-bangsa lain karena TKW, TKI, korupsi, dan kasus moralitas.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar